8:17
28-Nov-12
Ketika aku melihat
kembali kedua potongan kertas kecil yang berisikan tulisan tanganmu itu, aku baru saja menyadari
betapa besarnya rasa cintamu padaku saat itu.
Padahal, waktu itu aku justru sedang memikirkan seseorang selain dirimu. Tetapi sedetik kemudian aku sadar, satu-satunya orang yang amat aku cintai entah sejak kapan hingga saat ini adalah dirimu. Aku sangat merasa bersalah dan mencoba mengingat kembali apa yang telah membuatku mencintaimu. Dan aku berhasil mencintaimu kembali dan melupakan orang itu..
Padahal, waktu itu aku justru sedang memikirkan seseorang selain dirimu. Tetapi sedetik kemudian aku sadar, satu-satunya orang yang amat aku cintai entah sejak kapan hingga saat ini adalah dirimu. Aku sangat merasa bersalah dan mencoba mengingat kembali apa yang telah membuatku mencintaimu. Dan aku berhasil mencintaimu kembali dan melupakan orang itu..
Hingga saat ini, saat
aku menuliskan catatan ini, jika ada yang bertanya siapa orang yang sangat aku
cintai dan aku sayangi selain Allah dan keluargaku, pasti akan kujawab, dirimu.
Dirimu yang membuat aku merasakan indahnya perasaan cinta. Dirimu yang
membuatku merasakan gelisahnya merindukan seseorang..
Tak heran, selama aku
bersamamu aku terlalu ‘menggenggam’mu. Tak memberimu kebebasan dan mencemburui
semua teman wanitamu. Hal itu kulakukan karena aku terlalu takut kehilanganmu.
Aku tau aku terlalu berlebihan. Tapi, bisakah kau mengerti posisiku? Entah, kau
sadar atau tidak. Di luar sana, banyak orang yang beralibi ingin menjadi
temanmu. Padahal mereka ingin merebutmu dariku. Ini bukan hanya pikiran
negatifku saja. Tetapi aku pernah membuktikan dugaanku ini benar adanya. Aku
sangat berharap kau mengerti posisku..
Kau tahu? Apa yang
sangat aku sesalkan dalam hidup ini? Yaitu telah membuatmu mencintaiku, dan
kita menjalin hubungan yang sangat indah. Lalu aku sadar yang kita lakukan ini
salah. Aku sadar betapa dosanya aku telah berpacaran denganmu. Melakukan
perzinaan mata denganmu, perzinaan kerinduan padamu, dan perzinaan sentuhan
tangan ketika kita mencoba untuk berpegangan tangan. Aku tahu, mungkin bagi
mereka yang terbiasa, yang kita lakukan tidak ada apa-apanya dibanding mereka.
Tetapi bagiku, itu sudah menjadi dosa besar.
Ketika aku menyadari
semua hal itu, saat itulah aku memutuskan hubungan kita. Aku tak ingin semua
ini berlanjut menjadi lebih parah. Tetapi pada kenyataannya? Aku tetaplah hanya
seorang manusia biasa yang memiliki hawa nafsu dan mudah tergoda setan. Aku menyesali
perbuatanku yang telah memutuskanmu, merindukan dan menginginkan kita kembali
pada masa-masa indah itu. Berbagai cara kulakukan agar kau mau memaafkanku dan
kembali padaku. Tapi ternyata semua itu gagal..
Aku ingin meminta maaf
padamu. Maaf yang tulus dari hatiku yang paling dalam. Karna aku telah
membuatmu mencintaiku, lalu kulukai begitu saja perasaanmu itu. Aku tahu aku
kejam. Tapi mungkin kau akan mengerti jika kau tahu apa alasanku memutuskan
ikatan itu. Aku tahu, kau masih mencintaiku seperti sebelumnya. Hanya saja,
perasaan indah itu telah aku lukai. Sehingga membuatmu trauma telah ‘pacaran’ denganku..
Dan pada akhirnya,
setelah kita berpisah sekolah, penggemarmu semakin banyak karna talentamu. Aku
masih terus ingin memperbaiki hubungan kita. Setidaknya kembali menjadi teman
seperti dulu. Itu saja sudah lebih dari cukup bagiku. Tetapi kau terlalu lelah
menghadapiku dan selalu menghindar dariku. Aku mencoba menerima perlakuanmu dan
mencoba untuk membuang perasaan rindu
itu. Tapi aku tak pernah bisa.
Bayanganmu selalu kembali dalam benakku..
Aku sangat cemburu
ketika melihatmu jalan berdua dengan orang lain di depan mataku. Dan kau tahu
aku ada di belakangmu. Bisakah kau mengerti perasaanku? Bisakah kau menjaga
perasaanku? Setidaknya, jika itu maumu, jangan di depanku. Karna kau pasti
tahu, itu akan sangat menyakitkanku. Kau mengabaikanku dan dengan asyiknya
mengobrol dengan orang itu. Aku mencoba untuk tidak membenci orang itu. Tetapi
aku kecewa denganmu yang tidak bisa mengerti perasaanku yang masih sangat
menyayangimu. Aku tahu kau sedang
mencoba untuk melupakanku..
Aku ingin kau jujur padaku.
Aku hanya ingin mengetahui perasaanmu saat ini. Kau tahu kenapa aku ingin kau
jujur? Karena aku mulai sadar, di setiap perkataan dan perbuatanmu aku
menemukan kebohongan. Aku menemukan dirimu yang telah berbeda. Bukan dirimu
yang dulu mencintaiku dengan indah. Hey, berapa lama aku belajar mengenalmu?
Aku pasti tahu jika kau mulai berbeda. Tapi aku tak bisa apa-apa. Karna aku
bukan ‘siapa-siapa’mu lagi. Aku hanya bisa menunggu walaupun kau tak
memintanya. Menunggu kau berkata jujur padaku.
Ada satu hal yang aku
harapkan. Semoga perasaan kita masing-masing tidak berubah hingga kita telah
siap untuk mengikatkan hubungan kita dengan ikatan yang sah. Aku berharap,
ketika semua sudah siap, dengan izin Allah, kau akan meminangku, dan menjadikan
aku wanita beruntung karena telah memilikimu. Semoga hingga saat itu tiba, kita
bisa bertahan…
10:49
28-Nov-12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar